Kamis, 27 Januari 2022

Buku Pendidikan "Merdeka Belajar" Karya Nono Warnono

 

KATA PENGANTAR

 

Pandemi Covid-19 sudah mengaduk-aduk tatanan sosial manusia. Pekerjaan yang lumrah diselesaikan di luar tiba-tiba harus dirampungkan di dalam rumah. Ibadah yang lazim diritualkan di tempat-tempat ibadah, bergeser dengan berhalwat di rumah.

Sebuah pergeseran tata sosial yang secara tiba-tiba datang tanpa terbayangkan sebelumnya. Sehingga kehidupan menjadi gagap penuh kepanikan. Sarat ketidakpastian. Dalam banyak aspek tata sosial menjadi kebingungan, dan timbul kegaduhan.

Bidang pendidikan yang tidak luput dari dampak virus tersebut, memang menjadi perhatian utama karena menyangkut keberadaan peserta didik dengan jumlah besar. Bukan sekedar berkumpulnya siswa dalam jumlah banyak, tetapi lebih dari itu didalamnya ada proses pembelajaran yang harus mendapatkan perhatian khusus dalam rangka menghindarkan pageblug.

Menghadapi bencana nasional tersebut, belajar mengajar yang normal dikomunikasikan di tiap-tiap lembaga pendidikan, harus diadakan di rumah masing-masing. Meski sekolah merumahkan siswa dalam pembelajaran, namun anggaran yang dibutuhkan tetap besar. Karena sekolahan harus membiayai pembelajaran virtual secara online untuk untuk guru maupun siswa.

Buku “Merdeka Belajar dan Pembelajaran Virtual Saat Pandemi” ini berisi berbagai opini dan catatan kritis, bagaimana ikhtiar Mendikbud untuk membuat lompatan kebijakan merdeka belajar di bidang pendidikan.  Kiprah Disdik dan para praktisi dalam  meningkatkan kualitas pendidikan.

Di sisi lain, belum terlaksananya kebijakan merdeka belajar tiba-tiba datang pandemi Covid-19 yang memporak-porandakan kebijakan strategis tersebut, sehingga belum dapat diimplementasikan.. Siswa harus belajar secara virtual di rumah. Guru mengajar dari rumah, sehingga banyak aspek yang harus disesuaikan. Orang tua harus diajak komunikasi tentang pembelajaran bagi anak-anaknya. Guru harus memperkuat kompetensinya di bidang  tehnologi dan pembelajaran virtual agar dapat melakukan pembelajaran jarak jauh secara optimal.

Dengan terselesaikannya buku ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Yusuf Susilo Hartono yang telah mengijinkan karya lukisannya “Bersabung Doa” untuk dijadikan cover. Juga kepada sastrawan drh.Yonathan Raharjo yang telah mendesain sampul buku pendidikan ini. 

Semoga buku pendidikan ini dapat memberi manfaat bagi yang membacanya.  Para pelajar, mahasiswa maupun para guru dan semua praktisi pendidikan dimanapun berada..

Meski demikian segala saran dan kritik yang konstruktif selalu dinantikan untuk menyempurnakan karya tulis yang masih jauh dari sempurna.

 

                                                                        Bojonegoro, Mei  2020

                                                                        Penyusun

 

 

                                                                        SUWARNO, S.Pd.MM.



ISI BUKU

Halaman Cover..................................................................................................................i

Pengantar...........................................................................................................................ii

Daftar Isi..........................................................................................................................iii

1.      Pandemi Covid-19 Dan Pembelajaran Virtual 1

2.      Pandemi Dan Cetak Biru Pendidikan. 4

3.      Konvoi Siswa Di Tengah Pandemi 7

4.      Korona Dan Mitigasi Pendidikan. 9

6.      Kemerdekaan Belajar Dan Reformasi Pendidikan?. 13

7.      Pendidikan Kepramukaan Generasi Milenial 16

8.      Menakar Program Pendidikan Berakhlak. 19

9.      Zonasi : Akses Pendidikan Berkeadilan?. 23

10.        Membangun Gerakan Literasi 27

11.        Memimpikan Lingkungan Ramah Anak. 30

12.        Revitalisasi Keteladanan Dalam Pendidikan. 33

13.        Penguatan Pembelajaran Saintifik. 36

14.        Kbm Daring Dan Home Visit Saat Pandemi 39

15.        Meniadakan Ujian Nasional Di Tengah Covid-19. 42

16.        Webinar Pengawas Dalam Masa Pandemi 44

17.        Ramadhan Dan Energi Positif Pandemi 46

18.        Kearifan  Lokal  Dan  Pembangunan  Karakter. 48

19.        Peran Strategis Perempuan Di Era Pandemi 51

20.        Menakar  Pondok Ramadhan Siawa Secara Online. 54

21.        Reorientasi Kebaruan. 56

22.        Absurditas Kelaziman Baru ?. 58

23.        Menakar Infrastruktur Menuju New Normal 60

24.        The Power Of Era New Normal 62

25.        Merawat Asa "Orde Baru". 65

26.        Pandemi Mereduksi Kualitas Pembelajaran Era Kelaziman Baru. 67

27.        Pandemi Covid-19 Dan  Kesenjangan Pendidikan. 70

Biografi Penulis. 74


 


Pandemi Covid-19 sudah mengaduk-aduk tatanan sosial manusia. Pekerjaan yang lumrah diselesaikan di luar tiba-tiba harus dirampungkan di dalam rumah. Ibadah yang lazim diritualkan di tempat-tempat ibadah, bergeser dengan berhalwat di rumah.

Sebuah pergeseran tata sosial yang secara tiba-tiba datang tanpa terbayangkan sebelumnya.

Sehingga kehidupan menjadi gagap penuh kepanikan. Sarat ketidakpastian. Dalam banyak aspek tata sosial menjadi kebingungan, dan timbul kegaduhan.

Menghadapi bencana nasional tersebut, belajar mengajar yang normal dikomunikasikan di tiap-tiap lembaga pendidikan, harus diadakan di rumah masing-masing. Meski sekolah merumahkan siswa dalam pembelajaran, namun anggaran yang dibutuhkan tetap besar. Karena sekolahan harus membiayai pembelajaran virtual secara online untuk guru maupun siswa.

Buku “Merdeka Belajar dan Pembelajaran Virtual Saat Pandemi” ini berisi berbagai opini dan catatan kritis, bagaimana ikhtiar Mendikbud untuk membuat lompatan kebijakan merdeka belajar di bidang pendidikan.  Kiprah Disdik dan para praktisi dalam  meningkatkan kualitas pendidikan.

Di sisi lain, belum terlaksananya kebijakan merdeka belajar tiba-tiba datang pandemi Covid-19 yang memporak-porandakan kebijakan strategis tersebut, sehingga belum dapat diimplementasikan.. Siswa harus belajar secara virtual di rumah. Guru mengajar dari rumah, sehingga banyak aspek yang harus disesuaikan. Orang tua harus diajak komunikasi tentang pembelajaran bagi anak-anaknya. Guru harus memperkuat kompetensinya di bidang  tehnologi dan pembelajaran virtual agar dapat melakukan pembelajaran jarak jauh secara optimal.

 

                                                                                                                        SUWARNO

Penyusun

 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar