KATA
PENGANTAR
Pandemi Covid-19 sudah
mengaduk-aduk tatanan sosial manusia. Pekerjaan yang lumrah diselesaikan di
luar tiba-tiba harus dirampungkan di dalam rumah. Ibadah yang lazim diritualkan
di tempat-tempat ibadah, bergeser dengan berhalwat di rumah.
Sebuah
pergeseran tata sosial yang secara tiba-tiba datang tanpa terbayangkan
sebelumnya. Sehingga kehidupan menjadi gagap penuh kepanikan. Sarat ketidakpastian.
Dalam banyak aspek tata sosial
menjadi kebingungan, dan timbul kegaduhan.
Bidang
pendidikan yang tidak luput dari dampak
virus tersebut, memang menjadi perhatian utama
karena menyangkut keberadaan peserta didik dengan jumlah besar. Bukan sekedar berkumpulnya
siswa dalam jumlah banyak, tetapi lebih dari itu didalamnya ada proses
pembelajaran yang harus mendapatkan perhatian khusus dalam rangka menghindarkan
pageblug.
Menghadapi
bencana nasional
tersebut, belajar
mengajar yang normal dikomunikasikan di tiap-tiap lembaga pendidikan, harus
diadakan di rumah masing-masing. Meski
sekolah merumahkan siswa dalam pembelajaran, namun anggaran yang dibutuhkan
tetap besar. Karena sekolahan harus membiayai
pembelajaran virtual secara online untuk
untuk guru maupun siswa.
Buku “Merdeka Belajar dan Pembelajaran Virtual Saat
Pandemi” ini berisi berbagai opini dan catatan kritis, bagaimana ikhtiar
Mendikbud untuk membuat lompatan kebijakan merdeka belajar di bidang pendidikan.
Kiprah Disdik dan para praktisi
dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Di sisi lain, belum terlaksananya kebijakan merdeka
belajar tiba-tiba datang pandemi Covid-19 yang memporak-porandakan kebijakan
strategis tersebut, sehingga belum dapat diimplementasikan.. Siswa harus
belajar secara virtual di rumah. Guru mengajar dari rumah, sehingga banyak
aspek yang harus disesuaikan. Orang tua harus diajak komunikasi tentang
pembelajaran bagi anak-anaknya. Guru harus memperkuat kompetensinya di
bidang tehnologi dan pembelajaran
virtual agar dapat melakukan pembelajaran jarak jauh secara optimal.
Dengan terselesaikannya buku ini penulis menyampaikan
terima kasih kepada Bapak Yusuf Susilo Hartono yang telah mengijinkan karya
lukisannya “Bersabung Doa” untuk dijadikan cover. Juga kepada sastrawan drh.Yonathan
Raharjo yang telah mendesain sampul buku pendidikan ini.
Semoga buku pendidikan ini dapat memberi manfaat bagi
yang membacanya. Para pelajar, mahasiswa
maupun para guru dan semua praktisi pendidikan dimanapun berada..
Meski
demikian segala saran dan kritik yang konstruktif selalu dinantikan untuk
menyempurnakan karya tulis yang masih
jauh dari sempurna.
Bojonegoro,
Mei 2020
Penyusun
SUWARNO,
S.Pd.MM.
ISI BUKU
Halaman
Cover..................................................................................................................i
Pengantar...........................................................................................................................ii
Daftar Isi..........................................................................................................................iii
1. Pandemi
Covid-19 Dan Pembelajaran Virtual
2. Pandemi Dan
Cetak Biru Pendidikan
3. Konvoi Siswa Di
Tengah Pandemi
4. Korona Dan
Mitigasi Pendidikan
6. Kemerdekaan
Belajar Dan Reformasi Pendidikan?
7. Pendidikan
Kepramukaan Generasi Milenial
8. Menakar Program
Pendidikan Berakhlak
9. Zonasi : Akses
Pendidikan Berkeadilan?
10. Membangun
Gerakan Literasi
11. Memimpikan
Lingkungan Ramah Anak
12. Revitalisasi
Keteladanan Dalam Pendidikan
13. Penguatan
Pembelajaran Saintifik
14. Kbm Daring Dan
Home Visit Saat Pandemi
15. Meniadakan
Ujian Nasional Di Tengah Covid-19
16. Webinar
Pengawas Dalam Masa Pandemi
17. Ramadhan Dan
Energi Positif Pandemi
18. Kearifan Lokal
Dan Pembangunan Karakter
19. Peran Strategis
Perempuan Di Era Pandemi
20. Menakar Pondok Ramadhan Siawa Secara Online
22. Absurditas
Kelaziman Baru ?
23. Menakar
Infrastruktur Menuju New Normal
24. The Power Of
Era New Normal
26. Pandemi
Mereduksi Kualitas Pembelajaran Era Kelaziman Baru
27. Pandemi
Covid-19 Dan Kesenjangan Pendidikan
Pandemi Covid-19 sudah
mengaduk-aduk tatanan sosial manusia. Pekerjaan yang lumrah diselesaikan di
luar tiba-tiba harus dirampungkan di dalam rumah. Ibadah yang lazim diritualkan
di tempat-tempat ibadah, bergeser dengan berhalwat di rumah.
Sebuah pergeseran tata sosial yang
secara tiba-tiba datang tanpa terbayangkan sebelumnya.
Sehingga
kehidupan menjadi gagap penuh kepanikan. Sarat ketidakpastian. Dalam banyak
aspek tata sosial
menjadi kebingungan, dan timbul kegaduhan.
Menghadapi
bencana nasional
tersebut, belajar
mengajar yang normal dikomunikasikan di tiap-tiap lembaga pendidikan, harus
diadakan di rumah masing-masing. Meski
sekolah merumahkan siswa dalam pembelajaran, namun anggaran yang dibutuhkan
tetap besar. Karena sekolahan harus membiayai
pembelajaran virtual secara online untuk guru maupun siswa.
Buku “Merdeka Belajar dan Pembelajaran Virtual Saat
Pandemi” ini berisi berbagai opini dan catatan kritis, bagaimana ikhtiar
Mendikbud untuk membuat lompatan kebijakan merdeka belajar di bidang pendidikan. Kiprah Disdik dan para praktisi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Di sisi lain, belum terlaksananya kebijakan merdeka
belajar tiba-tiba datang pandemi Covid-19 yang memporak-porandakan kebijakan
strategis tersebut, sehingga belum dapat diimplementasikan.. Siswa harus
belajar secara virtual di rumah. Guru mengajar dari rumah, sehingga banyak
aspek yang harus disesuaikan. Orang tua harus diajak komunikasi tentang
pembelajaran bagi anak-anaknya. Guru harus memperkuat kompetensinya di bidang tehnologi dan pembelajaran virtual agar dapat
melakukan pembelajaran jarak jauh secara optimal.
SUWARNO
Penyusun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar