Minggu, 09 Februari 2025

 

MUKADIMAH

 

 

            Betapa nuansa religiusitas karya puisi yang bersifat sufistik dan ketuhanan dapat menjadi katarsis kegelisahan batin yang diterjemahkan melalui medium penggunaan diksi, majas, metrum dan metafora berestetika. Dengannya  penyair dapat menginternalisasi nilai-nilai sosial-kemanusiaan dan nasehat moral-ketuhanan bagi sebanyak-banyak orang, terlebih kepada dirinya sendiri sebagai hamba.

Sehimpun puisi "Lelaki Dalam Rembulan" ini merupakan suasana kegelisahan penulis melihat-merasakan dekadensi kehidupan nyata di bumi dan di jagat virtual yang sangat destruktif. Sehingga melalui perenungan penghambaan dalam keteraturan kecil (microcosmos) untuk mencapai sublim atas keteraturan besar (macrocosmos) secara pribadi ingin mencari jalan spiritual. Mecoba membawa jiwa menengadah transenden melalui pengembaraan rohani melangit menyinggahi cahaya untuk melihat jasad kasarnya yang tertinggal di bumi dan tengah bergumul dengan berbagai nafsu keduniaan.

Dari perspektif rembulan, tulisan ini melihat (merenungkan) noktah hitam dunia ditengah semesta dengan duka air mata  istighfar untuk menebus kembali ketersesatannya atas tujuan penciptaannya. Meski Tuhan telah mentakdirkan dunia seisinya namun manusia tetap wajib berikhtiar, yang oleh sahabat Umar bin Al-Khattab disebut sebagai memilih takdir.

Karya ini dersembahkan untuk biyung Rasmi, istriku Lilik Endang Wardiningsih, dan anak semata wayang Laras Gupitasari yang selalu membuka dan menjaga pintu cinta sehingga hidup terasa indah bercahaya untuk bersama menghamba kepada Allah Azza wa Jalla.

Terimakasih untuk bapak  Jfx. Hoery yang memberi inspirasi lahirnya buku ini,  saudara kinasih sastrawan drh.Yonathan Rahardjo yang memberi prolog, dan perupa yang juga sastrawan Ki Hery Abdi Gusti telah berkenan melukiskan karyanya di sampul depan karya sastra ini, serta kawan-kawan pengurus dan anggota Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro (PSJB) yang selalu mengapresiasi dan memotivasi lahirnya karya-karya sastra.

Semoga buku yang  sederhana ini ada manfaatnya sekecil apapun bagi penulis dan pembaca yang budiman.

Bojonegoro,  Juni 2020

Nono Warnono



DAFTAR ISI

Halaman Cover...........................................................................................................................i

Prolog.........................................................................................................................................ii

Mukadimah...............................................................................................................................iii

Daftar Isi....................................................................................................................................iv

Mencari Sinar Di Kota Tua. 1

Jiwa Nan Terbelah. 2

Bumi Yang Hilang. 3

Gigil Jiwa Menceracau. 4

Ruang Virtual 5

Benderang Utopia. 6

Karomah Orang-Orang Pilihan. 7

Tiga Belas Tahun Setelahnya. 8

Tangan-Tangan Jahanam.. 9

Pada Sebuah Perhelatan. 10

Datang Wajah-Wajah Narsis. 11

Penggalan Peradaban Yang Nyaris Punah. 12

Mural Di Dinding Rasa. 13

Malang Dan Kemalangan. 14

Rembulan Di Pucuk Cemara. 15

Surabaya Saksi Kebiadaban. 16

Mengheningkan Cipta. 17

Satir                                      18

Laku Malam Tanpa Rembulan. 19

Ukhuwah Jaman Jadid. 20

Tangis Sedu Negeriku. 21

Penalu Irama Jiwa. 22

Konspirasi Keji 23

Titimangsa Jaman. 24

Syahwat Yang Masih Dirawat 25

Pendar-Pendar Anasir 26

Pelacur Ketidakadilan. 27

Nur Muhammad  28

Bougenville  Di Halaman Belakang. 29

Stigma    30

Pemunah Peradaban. 31

Menggantang Asa. 32

Anyir Kebncian    33

Desir Tuna Kuasa. 34

Tangis Negeri 35

Candra Kirana    36

Lancung                        37

Dalam Kubangan Nista. 38

Barbar                              39

Membantai Angan. 40

Penerabas Area Terlarang. 41

Kontestasi Di Panggung Liar 42

Jiwa Yang Kiamat 43

Lembar-Lembar Peta Perjalanan. 44

Harga Sebuah Demokrasi 45

Jejak Peradaban    46

Alquran Ramadhan Dalam Lailatul Qodar 47

Pawai Depan Rumah. 48

Lelaki Dalam Rembulan. 49

Membangun Pertautan. 50

Enigma Berbangsa. 51

Nafas Yang Nyaris Lenyap. 52

Membaca Marwah Hijrah. 53

Ada Rembulan Di Taman Impian. 54

Suatu Waktu Di Gedung Grahadi 55

Elegi Katak Dalam Tempurung. 56

Ekspresi Anak Jaman. 57

Setiap Generasi Memiliki Sejarah Sendiri 58

Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu. 59

Aras Guru Dan Murid. 60

Termenung Di Pepi Pantai-Mu. 61

Hati Nan Berdaulat 62

Hijrah Meresah    63

Untuk Generasiku Yang Lepas dari Pelukan. 64

Sinaran Rancage  65

Bermimpi Di Sebuah Perkemahan. 66

Pengarusutamaan Gender 67

Gita Cinta    68

Monolog Sesama Pecandu. 69

Kuncup-Kuncup Mekar Dedaun Berguguran. 70

Gelombang Amarah. 71

Sasmita Merapi 72

Azimat 73

Kecamuk Meme  74

Jiwa Nan Galat 75

Engkaulah Cahaya. 76

Biarlah Kami Menyusuri Jalan Sepi 77

Kalian Memuliakan Atau Mencaci-Maki?. 78

Jalan-Jalan Tergenang Hazard. 79

Pemakluman Sesat 80

Tunas Kelapa    81

Kecamuk    82

Rahwana Di Setiap Masa. 83

Sampah    84

Uighur Dan Wabah Korona. 85

Keraton    86

Menadah Luberan Cinta. 87

Fatamorgana          88

Era Manusia Menjelang Usai 89

Menadah Luberan Cinta. 90

Maklumat 91

Manusia Oh Manusia. 92

Bak Kiamat              93

Tragedi 94

Virus    95

Si Jelita    96

Shaf-Shaf Tarawih. 97

Ramadhan Menyapa. 98

Lailatul Qadar      99

Puasa Jiwa    100

Idul Fitri 101

Tadarus    102

Khutbah Nan Berpulang. 103

Kelaziman Baru  104

Bulan Sabit 105

 

 

BIOGRAFI  PENYAIR

 

 

 

 

 

 

NONO WARNONO

 

Suwarno (Nono Warnono) lahir dan besar di Bojonegoro dengan berkomitmen terjun totalitas di dunia pendidikan  sebagai Pengawas Sekolah, setelah meraih predikat Guru Teladan Nasional Tahun 1998 silam.

Kecintaannya pada dunia sastra ditandai dengan berbagai tulisannya di koran lokal dan nasional baik cerpen, puisi maupun opini, serta geguritan dan cerkak di majalah/kalawarti berbahasa daerah (jawa).

Karya-karyanya yang telah dibukukan antara lain: Antologi Gurit Sanja (2011), Antologi Puisi Jawa Modern Jawa Timur (2011), Antologi Cerkak Kluwung (2014), Crita Misteri Malaikat Jubah Putih (2014), Antologi Geguritan Kidung Langit (2018), Kumpulan Gupitasari Lintang Ing Langit Madinah (2019) dan Antologi crita cekak Rembulan Panglon (2020) serta buku kumpulan puisi berbahasa Indonesia dengan judul Nyaynyian Bidadari (2018), dan Kumpulan Puisi Meruat Halaman Belakang (2019)

Di bidang pendidikan karya tulisnya berupa kumpulan opini Perspektif Catatan Kritis Pendidikan Bahasa Sastra dan Sosial Budaya (2016), Buku Pelajaran Mulok Matoh Basa Jawa Kelas I s/d VI (2015) Evaluasi Belajar dan Pendidikan Kepramukaan (2016).

Apresiasi sastra yang didapat berupa Hadiah Rancage sebagai penghargaan karya sastra daerah terbaik berupa Antologi Cerkak dengan judul Kluwung tahun 2014 dan Anugerah Sutasoma dari Balai Bahasa Jawa Timur (BBJT) atas karya sastra terbaik tahun 2018 berupa Antologi Geguritan dengan judul Kidung Langit.

Beberapa buku yang ditulis bersama pengarang lain yaitu: Antologi bersama Tes…(1997), Antologi gurit Bojonegoro Ing Gurit (2006), Antologi Cerkak Blangkon (2006), Antologi gurit Tunggak Jarak Mrajak (2010), Antologi cerkak Pasewakan (2011), Antologi gurit Mlesat Bareng Ukara (2014), Bunga Rampai Puisi-Cerpen Lingkar Jati (2015), Bunga Rampai PSJB (2018), dan Bunga Rampai Tadarus Sang Begawan (2019), Antologi Puisi GIR (2019), serta  Kumpulan Puisi Bojonegoro Literasi Festifal (2019).

Disela-sela tugas kedinasan dan sastra, masih menyempatkan berkiprah di beberapa organisasi kemasyarakatan seperti Kepramukaan,  Dewan Kebudayaan, IPHI, dan secara intens turut melestarikan budaya jawa sebagai Panatacara (MC) diberbagai pasamuwan.

Bersama pasangan hidup Lilik Endang Wardiningsih dan putri semata wayang Laras Gupitasari, kini tinggal di Perumahan Gajah Indah Village Blok O No.18-19 Desa Gajah Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro.

Email: suwarnobbt@gmail,com. Telp.(0322) 454667

 

 

***

 

 




































Tidak ada komentar:

Posting Komentar