MUKADIMAH
Betapa
nuansa religiusitas karya puisi yang bersifat sufistik dan ketuhanan dapat
menjadi katarsis kegelisahan batin yang diterjemahkan melalui medium penggunaan
diksi, majas, metrum dan metafora berestetika. Dengannya penyair dapat menginternalisasi nilai-nilai
sosial-kemanusiaan dan nasehat moral-ketuhanan bagi sebanyak-banyak orang,
terlebih kepada dirinya sendiri sebagai hamba.
Sehimpun puisi "Lelaki Dalam Rembulan" ini
merupakan suasana kegelisahan penulis melihat-merasakan dekadensi kehidupan
nyata di bumi dan di jagat virtual yang sangat destruktif. Sehingga melalui
perenungan penghambaan dalam keteraturan kecil (microcosmos) untuk mencapai
sublim atas keteraturan besar (macrocosmos) secara pribadi ingin mencari jalan
spiritual. Mecoba membawa jiwa menengadah transenden melalui pengembaraan
rohani melangit menyinggahi cahaya untuk melihat jasad kasarnya yang tertinggal
di bumi dan tengah bergumul dengan berbagai nafsu keduniaan.
Dari perspektif rembulan, tulisan ini melihat (merenungkan)
noktah hitam dunia ditengah semesta dengan duka air mata istighfar untuk menebus kembali ketersesatannya
atas tujuan penciptaannya. Meski Tuhan telah mentakdirkan dunia seisinya namun manusia
tetap wajib berikhtiar, yang oleh sahabat Umar bin Al-Khattab disebut sebagai
memilih takdir.
Karya ini dersembahkan untuk biyung Rasmi, istriku Lilik
Endang Wardiningsih, dan anak semata wayang Laras Gupitasari yang selalu
membuka dan menjaga pintu cinta sehingga hidup terasa indah bercahaya untuk bersama
menghamba kepada Allah Azza wa Jalla.
Terimakasih untuk bapak
Jfx. Hoery yang memberi inspirasi lahirnya buku ini, saudara kinasih sastrawan drh.Yonathan
Rahardjo yang memberi prolog, dan perupa yang juga sastrawan Ki Hery Abdi Gusti
telah berkenan melukiskan karyanya di sampul depan karya sastra ini, serta
kawan-kawan pengurus dan anggota Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro (PSJB) yang
selalu mengapresiasi dan memotivasi lahirnya karya-karya sastra.
Semoga buku
yang sederhana ini ada manfaatnya
sekecil apapun bagi penulis dan pembaca yang budiman.
Bojonegoro, Juni 2020
Nono Warnono
DAFTAR ISI
Halaman
Cover...........................................................................................................................i
Prolog.........................................................................................................................................ii
Mukadimah...............................................................................................................................iii
Daftar Isi....................................................................................................................................iv
Penggalan Peradaban Yang Nyaris Punah
Bougenville Di
Halaman Belakang
Alquran Ramadhan Dalam Lailatul Qodar
Setiap Generasi Memiliki Sejarah Sendiri
Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu
Untuk Generasiku Yang Lepas dari Pelukan
Kuncup-Kuncup Mekar Dedaun Berguguran
Biarlah Kami Menyusuri Jalan Sepi
Kalian Memuliakan Atau Mencaci-Maki?
BIOGRAFI PENYAIR
NONO WARNONO
Suwarno (Nono Warnono) lahir
dan besar di Bojonegoro dengan berkomitmen terjun totalitas di dunia
pendidikan sebagai Pengawas Sekolah,
setelah meraih predikat Guru Teladan Nasional Tahun 1998 silam.
Kecintaannya pada dunia sastra
ditandai dengan berbagai tulisannya di koran lokal dan nasional baik cerpen,
puisi maupun opini, serta geguritan dan cerkak di majalah/kalawarti berbahasa
daerah (jawa).
Karya-karyanya yang telah
dibukukan antara lain: Antologi Gurit Sanja
(2011), Antologi Puisi Jawa Modern Jawa
Timur (2011), Antologi Cerkak Kluwung
(2014), Crita Misteri Malaikat Jubah
Putih (2014), Antologi Geguritan Kidung
Langit (2018), Kumpulan Gupitasari Lintang
Ing Langit Madinah (2019) dan Antologi crita cekak Rembulan Panglon (2020) serta buku kumpulan puisi berbahasa
Indonesia dengan judul Nyaynyian Bidadari
(2018), dan Kumpulan Puisi Meruat
Halaman Belakang (2019)
Di bidang pendidikan karya
tulisnya berupa kumpulan opini Perspektif
Catatan Kritis Pendidikan Bahasa Sastra dan Sosial Budaya (2016), Buku
Pelajaran Mulok Matoh Basa Jawa Kelas I
s/d VI (2015) Evaluasi Belajar
dan Pendidikan Kepramukaan (2016).
Apresiasi sastra yang didapat
berupa Hadiah Rancage sebagai penghargaan karya sastra daerah terbaik berupa
Antologi Cerkak dengan judul Kluwung
tahun 2014 dan Anugerah Sutasoma dari Balai Bahasa Jawa Timur (BBJT) atas karya
sastra terbaik tahun 2018 berupa Antologi Geguritan dengan judul Kidung Langit.
Beberapa buku yang ditulis
bersama pengarang lain yaitu: Antologi bersama Tes…(1997), Antologi gurit Bojonegoro
Ing Gurit (2006), Antologi Cerkak Blangkon
(2006), Antologi gurit Tunggak Jarak
Mrajak (2010), Antologi cerkak Pasewakan
(2011), Antologi gurit Mlesat Bareng
Ukara (2014), Bunga Rampai Puisi-Cerpen Lingkar
Jati (2015), Bunga Rampai PSJB
(2018), dan Bunga Rampai Tadarus Sang
Begawan (2019), Antologi Puisi GIR
(2019), serta Kumpulan Puisi Bojonegoro Literasi Festifal (2019).
Disela-sela tugas kedinasan dan
sastra, masih menyempatkan berkiprah di beberapa organisasi kemasyarakatan
seperti Kepramukaan, Dewan Kebudayaan, IPHI,
dan secara intens turut melestarikan budaya jawa sebagai Panatacara (MC)
diberbagai pasamuwan.
Bersama pasangan hidup
Lilik Endang Wardiningsih dan putri
semata wayang Laras Gupitasari, kini tinggal di Perumahan Gajah Indah
Village Blok O No.18-19 Desa Gajah
Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro.
Email: suwarnobbt@gmail,com. Telp.(0322) 454667
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar